Soal dan Pembahasan Bahasa Indonesia SIMAK UI 2014 (Kode 411)
Bimbel WIN:
Belajar dari bentuk soal yang sudah pernah ditanyakan membuat
persiapan menghadapi ujian yang sebenarnya akan menjadi lebih terarah,
lebih fokus dan lebih efektif.
Bentuk soal yang akan diujikan dari tahun ke tahun pada umumnya
materinya sama. Pada pelajaran yang menitikberatkan pada hafalan soanya bisa
sangat mirip bahkan ada yang persis sama. Sedangkan pada soal hitungan,
rumus dan analisanya pada umunya sama.
Oleh karena itu, kami menyarankan bagiadik-adik calon mahasiswa
baru (camaba) tahun ini, kuasailah minimal 10 tahun terakhir soal ujian yang sudah
pernah keluar.
Pada kesempatan ini,
bimbel WIN berbagi soal asli Bahasa Indonesia SIMAK UI tahun 2014 kode 411 lengkap dengan pembahasannya yang mudah
untuk dimengerti. Di akhir pembahasan, kami juga mengajak adik-adik camaba
untuk tetap berlatih pada soal online yang sudah kami siapkan, Ayouk teruslah
berlatih...!!! Semoga tahun ini kalian semuanya yang belajar disini bisa lolos
di pilihan pertama kalian, Amiiin... 🙏🙏
Di Malioboro muncul istilah "becak hotel". "Becak hotel" adalah becak yang mangkal di depan hotel dan mengantar tamu-tamu hotel ke tempat sepanjang Malioboro. "Becak hotel" ini memiliki paguyuban. Biasanya, hotel berbintang di Malioboro menjalin kerja sama dengan paguyuban becak yang mangkal di depan hotel mereka.
Paguyuban-paguyuban "becak hotel"memiliki tingkat solidaritas lebih baik daripada paguyuban lainnya. Mereka memiliki aturan organisasi tertulis berikut sanksi-sanksi jika anggotanya melanggar aturan. Iuran bulanan dilaksanakan secara ketat dan lebih besar daripada iuran di paguyuban lain. Misalnya, paguyuban becak Mulia Bumi Artha yang mangkal di gerbang selatan Hotel Inna Garuda pernah memiliki saldo 26 juta rupiah. Dengan saldo itu, mereka dapat membeli becak bagi semua anggota paguyuban. Tingkat disiplin mereka sangat tinggi. Saat mengantarkan penumpang, mereka harus berseragam. Jika tidak berseragam,mereka tidak boleh mencari penumpang.
Soal No.1
- (A) DiMalioboromuncul istilah "becak hotel".
- (B) Paguyuban-paguyuban "becak hotel" memiliki tingkat solidaritas lebih baik daripada paguyuban lainnya.
- (C) Mereka memiliki aturan organisasi tertulis berikut sanksi-sanksi jika anggotanya melanggar aturan.
- (D) Saat mengantarkan penumpang, mereka harus berseragam.
- (E) Paguyuban becak Mulia Bumi Artha yang mangkal di gerbang selatan Hotel Inna Garuda pernah memiliki saldo 26 juta rupiah.
Pembahasan:
Fakta adalah kejadian yang terjadi di dalam teks.
Ciri-ciri fakta: terdapat data (tabel, grafik, besaran, tanggal, dsb), sudah terjadi, tidak lagi diperdebatkan.
Pada opsi B terdapat "memiliki tingkat solidaritas yang lebih baik" yang merupakan bentuk opini dan masih dapat dipersebatkan.
Tips : Baca soal dengan saksama. Hati-hati dengan soal "kecuali".
Kunci Jawaban: B
- (A) Istilah "becak hotel" hanya terdapat di Malioboro.
- (B) Di Malioboro terdapat paguyuban- paguyuban becak hotel.
- (C) Para pengemudi becak dalam paguyuban Mulia Bumi Artha sudah memiliki becak sendiri.
- (D) Para pengemudi becak yang tergabung dalam paguyuban memiliki sifat profesional.
- (E) Dana paguyuban berasal dari bantuan pihak hotel.
Pembahasan:
Pernyataan yang tidak sesuai dari teks tersebut adalah opsi E karena di dalam teks tidak dijelaskan bahwa pihak hotel memberikan dana kepada paguyuban.
Tips : pahami wacana dengan baik.
Kunci Jawaban: E
- (A) di Malioboro, terdapat paguyuban "becak hotel"
- (B) pihak hotel tidakmelarang kehadiran becak-becak di hotel
- (C) paguyuban-paguyuban "becak hotel" memiliki tingkat solidaritas lebih baik daripada paguyuban lainnya
- (D) keberadaan paguyuban "becak hotel" mendapat dukungan dari pihak hotel
- (E) para pengemudi becak harus berseragam saat mengantar dan mencari penumpang
Pembahasan:
Opsi A merupakan gagasan yang ingin disampaikan penulis dalam wacana. Pola pengembangan yang disajikan adalah "umum-khusus". Opsi A merupakan pernyataan umum yang menjadi gagasan wacana tersebut. Paragraf kedua merupakan penjelas dari paragraf pertama.
Tips: pahami pola pengembangan paragraf dan letak gagasannya.
Paragraf deduktif berpola umum-khusus atau akibat-sebab, sedangkan paragraf induktif berpola khusus-umum atau sebab-akibat.
Kunci Jawaban: A
- (A) Aku adalah seseorang yang bekerja di kantor polisi.
- (B) Aku sedang duduk menunggu matahari terbit.
- (C) Aku datang ke kantor polisi untuk memberikan keterangan.
- (D) Aku datang ke kantor polisi untuk menemui seorang agen polisi.
- (E) Aku tiba di kantor polisi pada pagi hari.
Pembahasan:
Pernyataan yang sesuai dengan teks adalah pernyataan yang tersapat di dalam teks, baik tersirat maupun tersurat. Opsi E merupakan pernyataan yang sesuai karena dijelaskan bahwa tokoh aku sampai di kantor polisi pada pagi hari.
A : tidak diceritakan bahwa tokoh aku bekerja di kantor polisi
B : tokoh aku tidak sedang menunggu matahari terbit, tetapi ia ingin mendapatkan keterangan dari kantor polisi (lihat paragraf 1)
C : tokoh aku ingin mendapatkan keterangan, bukan memberikan keterangan.
D : tokoh aku tidak diceritakan berniat untuk menemui agen polisi Tips : pahami wacana dengan baik
Kunci Jawaban: E
- (A) Saat matahari terbit, cuaca tetap berkabut.
- (B) Hujan turun sesudah matahari terbit.
- (C) Kabut pada pagi hari itu sangat tebal.
- (D) Sinarmatahari tidak mampu menembus kabut itu.
- (E) Saat itu, cuaca mendung.
Pembahasan:
Opsi A merupakan maksud dari kalimat yang ditanyakan dalam soal. Arti dari halimun adalah kabut. Tips : pahami konteks yang ada dalam kalimat.
Kunci Jawaban: A
- (A) Semua orang menganggap dia masih anak-anak.
- (B) Pesilat itu memasang kuda-kuda untuk menyerang lawannya.
- (C) Reruntuhan gedung akibat gempa masih terserak di jalan utama.
- (D) Mereka melihat kupu-kupu di taman.
- (E) Masalah utang-piutang termasuk ke dalam wilayah hukum perdata.
Pembahasan:
Kata ulang disebut juga sebagai reduplikasi. Yang ditanyakan di dalam soal adalah kata ulang yang bermakna jamak.
Reruntuhan merupakan kata ulang dwipurwa atau kata ulang yang terjadi karena pengulangan suku pertama bentuk dasarnya.
- A : kata anak-anak berarti anak kecil, bukan anak yang lebih dari satu.
- B : kuda-kuda berarti penyangga atau penopang, bukan kuda jamak.
- D : kupu-kupu merupakan bentuk kata ulang semu
- E : utang-piutang merupakan bentuk kata majemuk
Tips : pahami bentuk dan jenis reduplikasi (kata ulang) beserta maknanya.
Macam-macam Reduplikasi
Ada beberapa jenis kata ulang dalam bahasa Indonesia, yakni sebagai berikut :
(1) kata ulang penuh, yaitu kata ulang dibentuk dengan mengulang seluruh bentuk dasar. Berdasarkan bentuk dasar yang diulang itu, kata ulang penuh dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
- a. Dwipurna, yaitu kata ulang penuh yang bentuk dasarnya morfem bebas (kata dasar). Contoh : orang-orang, anak-anak, rumah-rumah,
- b. Kata ulang penuh yang bentuk dasarnya kata berimbuhan, contoh : persoalan-persoalan, kunjungan-kunjungan, ujian-ujian.
(2) Dwipurwa, kata ulang yang terjadi karena pengulangan suku pertama bentuk dasarnya, contoh: leluhur, tetangga, lelaki, reranting.
(3) Dwipurna salinsuara, kata ulang berubah bunyi, contoh : sayur-mayur, mondar-mandir, gerak-gerik, serba-serbi, lauk-pauk.
(4) Kata ulang berimbuhan, contoh : goreng-gorengan, tulis-menulis, kekanak-kanakan, meraba-raba, menggaruk-garuk.
(5) Kata ulang semu. Bentuk ini sebenarnya bukan hasil dan proses reduplikasi, melainkan merupakan kata dasar, contoh : lab-laba, kupu-kupu, rama-rama, empek-empek, ubur-ubur.
Kunci Jawaban: C
- (A) transaksional dan finansial
- (B) finansial dan reguler
- (C) berimplikasi danmental
- (D) merefleksi dan pragmatisme
- (E) transaksional dan kompetisi
Pembahasan:
Pilihan kata yang salah dari teks tersebut adalah 'merefleksi' dan 'pragmatisme'. Bentuk merefleksi seharusnya merefleksikan, sedangkan pragmatisme seharusnya pragmatis.
Kunci Jawaban: D
- (A) kekuatan dan kekuasaan
- (B) kekuasaan dan kekompakan
- (C) kekuatan dan kekompakan
- (D) pengelolaan dan tingginya
- (E) kekuasaan dan pengelolaan
Pembahasan:
Makna gramatikal adalah makna yang terjadi akibat perbuhan sebuah kata yang mengalami afiksasi.
“Kekuatan” kata dasarnya adalah “kuat” yang berkelas kata adjektiva atau kata sifat
“Kekompakan” kata dasarnya adalah “kompak”” yang berkelas kata adjektiva atau kata sifat
“kekuatan” dan “kekompakan” sama-sama mendapatkan imbuhan “Ke- -an” yang mengubah kelas katanya menjadi nomina.
Tips: Pahami proses morfologi kata dalam bahasa Indonesia
Kunci Jawaban: C
- (A) kinerja dan interaksi
- (B) instansi dan dinas
- (C) sektoral dan komisi
- (D) kolusi dan lobi
- (E) oknumdan beraroma
Pembahasan:
Kata yang bermakna kontekstual berarti makna yang dibangun atas hubungan konteks antarkalimat yang membentuk keutuhan wacana.
“Oknum” bermakna kontekstual karena berhubungan dengan "anggota dewan", sedangkan “beraroma” yang dimaksud berpadanan dengan kata berindikasi.
Kunci Jawaban: E
- (A) Akhirnya ia dapat bernafas dengan leluasa setelah berhasil keluar dari ruangan yang penuh asap itu.
- (B) Sebenarnya saya sendiri tidak begitu faham akan perkara itu.
- (C) Ia telah mendapat izin untuk mendirikan perusahaanmebel.
- (D) Pihak kontraktor telah menyatakan kesediaannya menyurvai daerah yang akan dipakai untuk mendirikan pabrik makanan kaleng itu.
- (E) Tabrakan kereta api yang terjadi di daerah itu sangat dasyat.
Pembahasan :
Penulisan kata mebel sudah benar
Tips : cermat dalam membaca dan memahami soal.
Miliki Kamus Besar Bahasa Indonesia untuk berlatih. Jika memggunakan smartphone, silakan unduh aplikasi KBBI yang sudah banyak tersedia.
Kunci Jawaban: C
- (A) Dengan demikian, ada keinginan untuk mempelajari, mempraktikkan, ataupun mendirikan suatu institusi sebagai wadah belajar.
- (B) Padahal, menurut Baneson, salah satu penyebabnya adalah kurangnya perhatian pemerintah terhadap budaya asli daerah, terutama di daerah perbatasan.
- (C) Keberadaan rumah panjang atau betang sebagai tempat siswa berlatih tari, juga diperlukan sebagai simbol kembalinya karakter masyarakat Dayak.
- (D) Dalam pengelolaan sumber daya alam, misalnya, provinsi ketiga terluas di Indo nesia ini dihadapkan pada dua kepentingan pengelolaan, yakni antara pemerintah pusat dan daerah.
- (E) Oleh karena itu, menurutnya, perlu dilakukan persiapan sehingga apabila pengajuan disetujui pada tahun 2017, hal itu bukan merupakan awal gerak, melainkan sebagai bonus terhadap pro- gram yang secara nasional telah dilakukan.
Pembahasan:
Tanda koma dipakai setelah penggunaan konjungsi antarkalimat, seperti “dengan demikian” dan “oleh karena itu” (lihat opsi A dan E). Penggunaan tanda baca koma juga terdapat setelah kata hubung penjelasan, seperti “yakni”, “yaitu”, dsb. (Lihat opsi D). Tanda baca koma juga diapakai pada kalimat yang anak kalimatnya terletak di awal. (Lihat opsi E). Tanda koma juga dipakai pada kalimat majemuk setara yang menyatakan pertentangan (melainkan, tetapi, namun, dsb). (Lihat opsi E).
Tanda koma tidak dipakai pada kalimat majemuk setara yang menyatakan pilihan dan penambahan (juga, dan, atau, dsb). Dengan demikian, opsi C menggunakan tanda baca koma yang salah.
Tips : pahami konsep penggunaan tanda baca. Sialakan pelajari di buku Pedoman EYD.
Kunci Jawaban: C
- (A) Penyelam gua bawah laut dapat menemukan sarang ikan kerapu macan atau Epinepehelus fuscoguttatus.
- (B) Para penulis untuk majalah Pujangga Baru mencurahkan energinya untuk mengembangkan bahasa Indonesia.
- (C) Berita tentang letusan Gunung Kelud dimuat di Kompas.
- (D) Tak Pandai Bohong adalah salah satu tulisan yang terdapat dalam kumpulan tulisan Orang dan Bambu Jepang karya Ajip Rosidi.
- (E) Kisah dalam Layar Terkembang karya Sutan Takdir Alisyahbana berawal di gedung akuarium kota.
Pembahasan :
Penggunaan huruf miring (italic) digunakan pada kata asing yang belum diserap ke dalam bahasa Indonesia, judul buku, nama majalah, dan nama koran (media massa).
Opsi D pada huruf miring yang pertama seharusnya tidak bercetak miring, tetapi menggunakan tanda petik karena merupakan judul di dalam sebuah buku.
Tips : pahami konsep penggunaan kata bercetak miring. Silakan pelajari di buku pedoman EYD
Kunci Jawaban: D
- (A) kalimat (1) dan (2)
- (B) kalimat (3) dan (4)
- (C) kalimat (5) dan (6)
- (D) kalimat (3) dan (6)
- (E) kalimat (2) dan (4)
Pembahasan:
Kalimat nomor 3 merupakan anak kalimat yang tidak diikuti dengan induk kalimat. Penggunaan kata “bahwa “ tidak boleh di awal kalimat.
Kalimat nomor 4 seharusnya di awali oleh keterangan waktu sehingga penuisannya menjadi: selama ini, perempuan tidak mendapatkan akses..........
Kunci Jawaban: B
- (A) Beberapa penelitian mutakhir menemukan peranan bau untuk memberi tahu keberadaan dan memimpin kemana arah pulang.
- (B) Dalam beberapa penelitian mutakhir, terlihat bahwa peranan bau dalam navigasi sebagai salah satu mekanisme penting untuk memberi tahu keberadaan dan memimpin kemana arah pulang.
- (C) Beberapa penelitian mutakhir menemukan peranan bau dalam navigasi sebagai salah satu mekanisme penting untuk memberi tahu keberadaan dan memimpin kemana arah pulang.
- (D) Menurut beberapa penelitian mutakhir, peranan bau merupakan salah satu mekanisme penting dalam navigasi untuk memberi tahu keberadaan dan memimpin kemana arah pulang.
- (E) Dalam beberapa penelitian mutakhir peranan bau sebagai salah satu mekanisme penting dalam navigasi untuk memberi tahu keberadaan dan memimpin kemana arah pulang ditemukan.
Pembahasan:
Opsi D merupakan penggabungan yang paling efektif dan benar strukturnya.
Kunci Jawaban: D
- (A) menghilangkan salah satunya
- (B) menghilangkan itu
- (C) menambahkan kata menyebabkan sesudah kata tersebut
- (D) menambahkan kata dari sesudah kata akibat
- (E) menambahkan kata adalah sesudah kata tersebut
Pembahasan:
Penggunaan kata ganti “itu” tidak tepat karena tidak memilki rujukan yang jelas dalam kalimat.
Kunci Jawaban: B
- (A) Di persimpangan itu terlihat.
- (B) Rumah berlantai dua yang berlanggam Cina diduga merupakan tinggalan sebuah perkumpulan cendekiawan.
- (C) Terlihat sederetan rumah berlantai dua.
- (D) Rumah itu dibeli sebagian oleh seorang warga setempat.
- (E) Rumah tersebut dilestarikan.
Pembahasan:
Pokok kalimat merupakan inti pada sebuah kalimat yang sudah mengalami perluasan.
Opsi C merupakan pokok kalimat karena merupakan gagasan dalam kalimat tersebut.
Gagasan Utama Kalimat
Gagasan utama atau pikiran pokok kalimat adalah amanat/informasi yang terpenting yang terkandung dalam sebuah kalimat. Gagasan utama kalimat dinyatakan dengan pola S-P atau pola S-P-O.
Gagasan utama dinyatakan dengan pola S-P dalam kalimat nominal dan kalimat verbal intransitif. Sedangkan
Kunci Jawaban: C
- (A) Jumlah penduduk yang menamatkan sekolah dengan tingkat pendidikan lanjutan relatif kecil.
- (B) Sebagian besar pendudukmelanjutkan sekolah ke tingkat pendidikan yang lebih tinggi.
- (C) Jumlah penduduk yang masih buta huruf relatif masih tinggi.
- (D) Jumlah penduduk usia produktif yang masih buta huruf mencapai 33,39%.
- (E) Jumlah penduduk buta huruf di atas usia 45 tahun relatif besar.
Pembahasan:
Jumlah penduduk usia produktif yang buta huruf tidak mencapai 33,39%.
Tips : pahami tabel dengan benar. Cermati setiap opsi yang diberikan.
Kunci Jawaban: D
- (A) pertama
- (B) keenamdan ketujuh
- (C) ketujuh
- (D) pertama dan ketujuh
- (E) pertama, keenam, dan ketujuh
Pembahasan:
Gagasan pokok yang terdapat pada wacana tersebut terletak di awal dan di akhir. Pada kalimat awal diungkapkan tentang kepimpinan dengan kedekatan pribadi, hal yang sama juga diungkapkan dan ditegaskan di kalimat akhir.
Kunci Jawaban: D
Pembahasan:
Paragraf induktif berpola khusus-umum atau sebab-akibat. Opsi A merupakan akibat dan pernyataan umum dari kalimat-kalimat sebelumnya.
Tips : pahami konteks wacana dan pola sebab akibat.
Kunci Jawaban: C
Pembahasan:
Paragraf pertama membicarakan perbedaan rasio tunai dengan rasio lancar. Pada paragraf kedua, kalimat kelima sehursnya berada di paragraf pertama karena merupakan simpulan dari pembandingan kedua rasio tersebut.
Tips : pahami gagasan setiap paragraf
Kunci Jawaban: E